argomino adalah sebuah keunikan dunia perikanan”

5/24/2009

BUDIDAYA IKAN DI SEKOLAH, MENGAPA TIDAK

Pokdakan Argomino Dengok, Tanjungharjo, Nanggulan, Kulonprogo kembali meretas prestasi. Kali ini, Pokdakan Argomino berhasil membina pembudidaya ikan, bukan di kalangan masyarakat pada umumnya, tetapi di kalangan siswa sebuah sekolah. Masih dengan ciri khasnya, Argomino yang spesialisasinya perikanan di lahan kering, membina sebuah sekolah yang berada di daerah paling tandus dan kering di wilayah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Keberhasilan budidaya ikan di lingkungan sekolah ini, ikut memberikan andil dan membawa sekolah menjadi juara I Lomba Sekolah Sehat Tingkat Provinsi DIY dan maju dalam LSS Nasional tahun 2009.
Salah satu keberhasilan SMP Duta maju dalam Lomba Sekolah Sehat Nasional adalah efektifnya pemanfaatan pekarangan sekolah. Taman dan perindang yang sangat menyejukkan. Juga, kebun sekolah menyediakan apotek hidup, dan segala kebutuhan makanan yang bernutrisi dan bergizi atau yang selama ini dikenal dengan warung hidup, berbagai sayuran, walaupun dalam partai kecil dibudidayakan, termasuk ikan. Ini merupakan hal yang sangat kontras, bahwa di sekolah yang berada di daerah kering ini, mampu memanfaatkan air hujan untuk budidaya ikan. Bahkan sangat diminati oleh peserta didik sehingga sampai saat ini SMP Duta telah memiliki 5 buah kolam kecil yang digunakan untuk budidaya intensif ikan gurami, nila, dan lele dumbo. Kolam terpal yang sederhana di daerah yang kering ternyata mampu menyediakan gizi yang mencukupi. Air hujan dapat bertahan 2,5 bulan (untuk budidaya lele dumbo) dan 10 bulan untuk gurami dan nila.
Kepala SMP DUTA, Sidik Suwartono, S.Pd. pada tanggal 23 Juni 2009 ketika melaksanakan panen perdana lele disaksikan oleh guru, karyawan, dan siswa mengatakan, “Usaha semacam ini harus ditiru dan kita kembangkan di rumah,” demikian kata beliau, sambil mengamati lele yang dipanen dalam usia 2,5 bulan. Dalam kesempatan itu, semua siswa yang pagi itu berangkat kemah mendapat jatah lele gratis hasil budidaya di sekolah. Para siswa sangat senang karena dapat merasakan sendiri hasil keringat mereka.
Pujo, salah satu anggota Pokdakan Argomino yang sekaligus guru di sekolah tersebut mengatakan,” Daerah kering tidak identik dengan kurangnya gizi. Perikanan dengan air tadah hujan pun ternyata berhasil. Bahkan untuk gurami, mampu kita manfaatkan selama 10 bulan. Lihat, lelenya juga tumbuh sangat baik, karena hasilnya seukuran, dan besar-besar,” katanya. “Untuk itu, pendidikan lifeskill semacam ini perlu diperkenalkan kepada anak-anak. sekaligus sekolah dapat mendukung program Gemarikan dari DKP (Gerakan gemar makan ikan), “tambahnya. Pujo mengharapkan program ini mendapat dukungan dari dinas dan pejabat terkait sehingga peningkatan konsumsi ikan di kalangan generasi akan meningkat dan pada akhirnya SDM ke depan lebih berkualitas. Bagi sekolah lain yang tertarik, dapat mengunjungi SMP DUTA di Gatak Ngestirejo Tanjungsari Gunungkidul, atau konsultasi ke pembina (081328129006), atau studi banding langsung ke Argomino. Sekolah mana menyusul?
Maaf, foto menyusul.