Alamat:Dengok, Tanjungharjo, Nanggulan, Kulonprogo, Yogyakarta. Tanah gersang, kering,dan tandus perlahan menjadi produktif. Dalam keterbatasan air kami memberdayakan diri dengan gurami. Sepertinya agak mustahil. Tapi ternyata tidak. Melalui kerja keras dan kebersamaan, serta meningkatkan silaturahmi kami menyemai diri dalam sentra gurami.
6/25/2010
INDUK GURAMI TAK MAU BERTELUR?
Kondisi hari-hari belakangan ini indukan gurami banyak menghasilkan telur. Walaupun, karena sudah mulai dingin, SR-nya mungkin rendah. Untuk itu, pembudidaya perlu ekstracermat agar tidak menemui kegagalan. Nah, bagaimana dengan Anda? Apakah guraminya juga banyak memijah dan menghasilkan telur?
Memang, terkadang pembudidaya yang bergerak di sektor perbenihan mengalami kendala, gurami indukannya tidak mau bertelur sekalipun di saat-saat yang “bagus”. Padahal nutrisi untuk induk sudah dicukupi. Demikian juga sarang terlihat selalu disusun oleh induk gurami. Nah, mengapa demikian? Berikut ini tips perlakuan agar induk gurami kolam terpal kita segera bertelur.
1. Pastikan wadah sarang (sosog) terpasang sebelum induk gurami dipijahkan/ dilepas. Banyak kasus induk gurami tak mau menggunakan sosog yang dipasang belakangan, termasuk ketika sosog lama kita rusak, kemudian diganti yang baru. Biasanya induk gurami hanya akan bersarang di sudut kolam, dalam lipatan terpal, yang sangat mudah jatuh.
2. Periksa bahan untuk sarang yang kita sediakan , kalau ijuk/sabut banyak dihuni kutu air atau sejenisnya.Cuci yang bersih dan jemur di panas matahari. Kemudian taruh di apungan sarang di kolam.
3. Demikian juga pastikan, jangan sampai bahan sarang (ijuk/sabutnya) jatuh ke dasar kolam. Lumpur dan kutu air dasar kolam menyebabkan induk gurami tak mau mengambilnya. Untuk itu, cuci yang bersih dan jemur di panas matahari. Kemudian taruh kembali di apungan kolam.
4. Atau, agar hasil optimal, setelah dipakai dua atau tiga bulan ganti dengan ijuk yang baru. (kontributor: mbahhardi, pujo, anto, rajiyo)
Catatan: Di Argomino, induk diset 5 ekor, terdiri 4 betina dan 1 jantan; kolam terpal dengan luas 16 – 18 m2; kedalaman 85 cm; sarang dari ijuk; sosog dari anyaman bambu atau tempat sampah plastik.