Alamat:Dengok, Tanjungharjo, Nanggulan, Kulonprogo, Yogyakarta. Tanah gersang, kering,dan tandus perlahan menjadi produktif. Dalam keterbatasan air kami memberdayakan diri dengan gurami. Sepertinya agak mustahil. Tapi ternyata tidak. Melalui kerja keras dan kebersamaan, serta meningkatkan silaturahmi kami menyemai diri dalam sentra gurami.
7/02/2010
ARGOMINO DAN DINAS KEPENAK Pelatihan Pengolahan Makanan Berbahan Dasar Ikan bagi Ibu-ibu
Argomino (2/7/10). Dalam sebuah kegiatan, kendala terkadang terjadi. Demikian juga di sektor perikanan. Kendala yang sering dihadapi adalah melimpahnya produksi perikanan. Itu kemudian berbuntut pada harga jual yang rendah yang bermuara pada ruginya pihak pembudidaya.
Berkaitan dengan itu, siang ini Argomino dirawuhi pihak Dinas Kepenak Kabupaten Kulonprogo yang dipimpin Kasi Budidaya,Bapak Ir. Darmun. Kunjungan kali ini memberikan pembinaan terutama masalah penganekaragaman hasil olahan berbahan dasar ikan. Bu Ning, Bu Lely, Bu Yani, Pak Mujahid, dibantu Pak Yun, dan Pak Mochtar dengan setia membimbing ibu-ibu Argomino dalam kegiatan ini. Suasana nampak santai dan ceria.
Semua senang dengan kegiatan ini, kecuali binatang piaraan kita, si meong. Mengapa? Apa hubungannya?
Ya, itulah adanya. Beberapa kilo lele Argomino diolah menjadi berbagai masakan osemua, nyaris tanpa sisa, dari daging, sirip, tulang, sampai kepala. Jadi makanan semua..... lezat dan nikmat semua. Kok bisa? Lagi lagi .... ya ... itulah. Makanya, benar kan kalo si meong bilang " .... gak enaaak!". Lantas hasilnya?
1. Krispi, yang terdiri dari krispi daging lele, krispi kulit lele, krispi tulang dan sirip lele. Nah, lo.
2. Sop kepala lele, yang segarnya luar biasa. Tak kalah dengan sop lain.
3. Abon lele yang hemmm.
4. Bakso lele yang kenyal dan nikmat
5. Dan lainnya. Jelas kan? Gak ada yang dibuang kan?
“Wah, luar biasa,” kata Pak Darmun yang bersama warga Argomino menikmati makan siang dengan sop lele. “Ini bisa juga dibuat balado, nagged, es krim lele dan banyak lagi,” kata pak Jahid menambahkan. Rasa-rasanya, semua pantas disajikan di meja makan, bahkan untuk menu hajatan, atau tamu-tamu kita. Anak-anak yang sulit makan dengan lauk yang kaya gizi (makan ikan langsung) perlu para orang tua mencoba resep yang kini juga sudah dikuasai oleh ibu-ibu Argomino. Jadi, ikan dapat dimasak sesuai dengan kesukaan anak-anak kita. Setuju? Mari kita dukung Gerakan gemar makan ikan agar tumbuh generasi bangsa yang cerdas. Hubungi Argomino. contr:pujoargomino.