argomino adalah sebuah keunikan dunia perikanan”

11/12/2010

ARGOMINO NEWS


VIRUS “P”
Argomino (12/11/10). Saat Gunung Merapi meletus dan menebarkan abu dengan keasaman tinggi ke mana-mana, virus “P” juga ikut menyebar ke seantero Kulonprogo. Memang sangat berbeda. Di satu pihak, abu vulkanik dengan ph 4 koma sekian sangat tidak menguntungkan bagi kolam-kolam perikanan (ikan mati karena ph turun drastis; kontak langsung kolam dengan abu memang harus diminimalkan. Sektor perbenihan apalagi, sensitif terhadap hal-hal semacam ini).
Sementara itu, di lain pihak, dari Argomino virus “P” ikut memberikan dampak bagi kolam-kolam ikan di Kulonprogo, khususnya yang telah tergabung dalam FSP (Forum Silaturahmi Pokdakan) Kulonprogo. Virus “P” ini bukan virus jahat, tapi virus pemberdayaan. Jadi? Tentu saja positif broer.
Beberapa personil Argomino yang menjadi tenaga administrarif FSP, menularkan dan mengaplikasikan manajemen pemberdayaan masyarakat yang selama ini dilaksanakan di Argomino dalam wilayah yang lebih luas, lingkup kabupaten. Niatan FSP ini terlaksana karena dukungan Pemprov DIY yang mengucurkan dana relatif besar untuk kegiatan ini.
FSP yang bersekretariat di Argomino bertekad meningkatkan produksi ikan Kulonprogo. Untuk tahap pertama, akan meningkatkan produksi lele 1 ton per hari.
Langkah ini bukan hanya nampak dalam tekad. Kami telah ngitung-itung dengan cermat. Penataan berbagai hal yang berkaitan dengan peningkatan produksi telah dilaksanakan, mulai dari pengadaan cacing sutra, pembenih, terpal, pakan, pasar, manajemen, sosialisasi, pembekalan, dan sebagainya. (Foto: ketika pengurus berkoordinasi di Argomino. Pak Wagir ada di depan)
Jadi, bagi kami, keterlaksanaan progam bukan satu-satunya hal yang dipikirkan. Lebih dari itu! Keberhasilan! Dari pengamatan, program-program bantuan masyarakat (hibah) banyak tersandung berbagai kendala sehingga ditemukan banyak kegagalan. Untuk itu, dengan menjadikan silaturahmi sebagai inti pelaksanaan kegiatan, seperti yang selama ini telah berhasil memberdayakan masyarakat, diharapkan kegiatan ini betul-betul memberikan pemberdayaan. Satu pintu? Ya, tentu saja. Nah, pemberdayaan sesi pertama akan meberdayakan 100 orang pembudi daya dan pemula, yang tentu saja memberikan permberdayaan ikutan pada puluhan orang. Jumlah kolam sekitar 250-an dengan ukuran 4x8m. Kolam berada di 9 titik di Kulonprogo. Saat ini kolam siap tebar telah tersedia 60 kolam. Rencananya, tanggal 20-an akan tebar benih perdana. Di akhir kegiatan direncanakan ada 500 kolam baru.
Gimana dengan abu vulkanik?
Budidaya ikan dengan kolam terpal insya Alloh dapat meminimalkan dampaknya.
Kini, virus telah menyebar. Pembuktian sedang menjadi tuntutan dan taruhan. So, dukungan berbagai pihak, baik langsung maupun tidak langsung, dari dinas terkait maupun pihak lain, dari praktisi ataupun akademisi, sangat kami harapkan.
Punya saran? Badhe paring dhukungan? Sharing?
Matur nuwun sak derengipun.